Minggu, 15 April 2012

Sistem gerak (bag 2)


Sendi
Gerakan terjadi karena keberadaan sendi. Sendi merupakan tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Pertemuan dua tulang diikat oleh ligamen agar tidak lepas. Ligamen adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi. Banyak sendi, seperti sendi pada lututmu, diikat oleh lebih dari satu ligamen

Sendi dikelompokkan menjadi dua, yaitu sendi yang dapat digerakkan dan yang tidak dapat digerakkan. Sendi yang tidak dapat digerakkan tidak bergerak sama sekali atau memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh sendi ini adalah sendi pada tulang-tulang tengkorak dan pinggul (a). Sendi yang dapat digerakkan memungkinkan tubuh membuat banyak variasi gerak. Jenisjenis sendi yang dapat digerakkan adalah sendi putar, sendi peluru, sendi engsel, sendi geser, dan sendi pelana. Pada sendi putar (b), ujung tulang satu berfungsi sebagai poros dan ujung tulang yang lain berbentuk cincin yang dapat berputar pada poros tersebut. Sendi putar terdapat antara tulang tengkorak dengan tulang leher. Sendi peluru (e)merupakan hubungan antara satu tulang yang mempunyai satu ujung bulat yang masuk ke ujung tulang lain yang berongga seperti mangkok. Sendi ini bisa membentuk gerakan paling bebas di antara sendi-sendi lain. Contoh sendi peluru adalah sendi antara tulang pinggul dan tulang paha, serta antara tulang lengan atas dan tulang belikat. Jenis sendi ketiga adalah sendi engsel. Sendi engsel (d) mempunyai gerakan satu arah, ada yang ke depan dan ada yang ke belakang seperti engsel pintu. Sendi-sendi pada siku, lutut, dan jari adalah contoh sendi engsel. Jenis sendi yang keempat adalah sendi geser (f). Pada sendi geser satu bagian tulang bergerak menggeser di atas tulang lain. Contoh sendi geser berada pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki dan di antara tulang belakang. Sendi geser merupakan sendi yang paling sering digunakan. Sendi pelana (c) merupakan pertemuan dua tulang yang berbentuk seperti pelana. Sendi ini bisa menggerakkan tulang ke dua arah, yaitu muka-belakang dan ke samping. Contoh sendi ini adalah pada pangkal ibu jari. Tulang rawan membantu gerakan sendi menjadi lebih mudah. Tulang rawan membungkus ujung-ujung tulang pada sendi yang dapat bergerak. Telinga luarmu dan ujung hidung tersusun dari tulangrawan. Lempeng tulang rawan yang disebut diskus jugaditemukan di antara tulang belakang. Di antara ruas-ruas tulang belakang, lempeng tulang rawan juga berfungsi sebagai bantal yang melindungi sumsum tulang belakang dari luka.
Gambar bagian-bagian persendian
Otot
Otot adalah penggerak bagianbagian tubuh, sehingga otot disebut alat gerak aktif. Hampir 35 hingga 40 persen massa tubuh adalah jaringan otot. Banyak sistem dalam tubuh yang mempunyai beberapa macam jaringan otot. Otot adalah organ yang dapat berkontraksi menjadi lebih pendek. Karena kontraksi ini, bagian-bagian tubuh bergerak. Dalam kontraksi ini diperlukan energi.


 
Otot sadar adalah otot yang bisa dikontrol. Otot tangan dan kaki serta otot-otot muka adalah otot sadar.Kamu dapat menentukan apakah menggerakkan atau tidak menggerakkan suatu otot sadar. Sebaliknya, otot-otot tak sadar adalah otot-otot yang tidak bisa dikontrol secara sadar. Kamu tidak bisa mengendalikan otot-otot ini untuk bekerja. Otot-otot tak sadar bekerja sepanjang hari, sepanjang hidupmu di luar kesadaran. Darah dipompa melalui pembuluh-pembuluh darah, dan makanan bergerak melalui sistem pencernaanmu merupakan hasil gerakan otot tak sadar.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1.
Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.

Gbr. Struktur Otot Polos
2.
Jaringan Otot Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.

Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

Gbr. Serabut otot lurik
(dari otot anak-anak).
3.
Jaringan Otot Jantung/Miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.


Gbr. Serabut otot jantung
(dari jantung orang dewasa)

Mekanisme Gerak Otot dan Sumber Energi - Coba perhatikan Gambar  dibawah ini. Secara makroskopis gumpalan otot memiliki ujung-ujung otot yang disebut tendon. Di antara dua tendon terdapat bagian pusat otot yang yang disebut belli. Bagian ini memiliki kemampuan berkontraksi. Ujung ujung otot melekat pada tulang dengan dua tipe perlekatan, yaitu origo dan insersio.

a. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang posisinya tetap atau sedikit bergerak saat otot berkontraksi disebut origo.
b. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang mengalami perubahan posisi saat otot berkontraksi disebut insersio.
Secara mikroskopis otot lurik tampak tersusun atas garis-garis gelap dan terang seperti terlihat pada Gambar 4.20. Penampakan tersebut disebabkan adanya miofibril. Setiap miofibril tersusun atas satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer dibatasi dua garis Z (perhatikan gambar). Sarkomer mengandung dua jenis filamen protein tebal disebut miosin dan filamen protein tipis disebut aktin. Kedua jenis filamen ini letaknya saling bertumpang tindih sehingga sarkomer tampak sebagai gambaran garis gelap dan terang. Daerah gelap pada sarkomer yang mengandung aktin dan miosin dinamakan pita A, sedangkan daerah terang hanya mengandung aktin dinamakan zona H. Sementara itu, di antara dua sarkomer terdapat daerah terang yang dinamakan pita I.

Apa yang terjadi ketika otot berkontraksi? Ketika otot berkontraksi, aktin dan miosin bertautan dan saling menggelincir satu sama lain. Akibatnya zona H dan pita I memendek, sehingga sarkomer pun juga memendek.
Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yang terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk miogen yang merangsang pembentukan aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot berkontraksi sehingga otot yang melekat pada tulang bergerak.
Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang cukup, otot akan berelaksasi sempurna di antara 2 kontraksi. Namun jika jarak rangsang singkat, otot tidak berelaksasi melainkan akan berkontraksi maksimum atau disebut tonus. Jika otot terus-menerus berkontraksi, disebut tetanus.
Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan oleh darah, sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP (adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. ATP terurai menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP (adenosin monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi. Energienergi ini semua digunakan untuk kontraksi otot. Pemecahan zat-zat akan menghasilkan energi untuk kontraksi otot berlangsung dalam keadaan anaerob sehingga fase kontraksi disebut juga fase anaerob.
Energi yang membentuk ATP berasal dari penguraian gula otot atau glikogen yang tidak larut. Glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen (pembentuk asam laktat) dan diubah menjadi glukosa (gula darah) + asam laktat. Glukosa akan dioksidasi menghasilkan energi dan melepaskan CO2 dan H2O.

Secara singkat proses penguraian glikogen sebagai berikut. Proses penguraian glikogen terjadi pada saat otot dalam keadaan relaksasi. Pada saat relaksasi diperlukan oksigen sehingga disebut fase aerob. Asam laktat atau asam susu merupakan hasil samping penguraian laktasidogen. Penimbunan asam laktat di dalam otot dapat mengakibatkan pegal dan linu atau menyebabkan kelelahan otot. Penguraian asam laktat memerlukan banyak Oksigen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar