Minggu, 08 April 2012

Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang serupa tapi tak sama yang terjadi pada makhluk hidup. Kedua proses ini saling terkait dan terjadi secara bersamaan pada seluruh makhluk hidup baik itu manusia, hewan ataupun tumbuhan. Untuk lebih jelasnya silahkan simak baik-baik uraian di bawah ini.
A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) adalah suatu proses bertambahnya ukuran makhluk hidup yang bersifat kuantitatif (dapat dihitung). Proses pertumbuhan dapat dilihat dari bertambahnya tinggi, berat, dan volume tubuh makhluk hidup. Pertambahan-pertambahan ukuran tersebut juga menandai adanya pertambahan jumlah sel dan jaringan tubuh pada makhluk hidup tersebut. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat berlangsung secara permanen, misalnya pada pertambahan tinggi yang hanya bisa bertambah dan tak bisa kembali di keadaan awal lagi. Namun pertumbuhan dapat juga berlangsung secara non-permanen misalnya pada perubahan berat yang bisa naik turun.
Contoh pertumbuhan:
1. Bertambahnya tinggi tumbuhan kecambah.
2. Bertambahnya berat badan.
B. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development) adalah proses bertambahnya fungsi dari organ makhluk hidup menjadi lebih kompleks. Atau dengan kata lain, perkembangan adalah proses makhluk hidup menjadi dewasa. Perkembangan ini bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan ditandai dengan semakin matangnya sel-sel pada makhluk hidup.
Contoh perkembangan:
1. Perkembangan emosi, cara berpikir, dan tingkah laku manusia seiring bertambahnya usia.
2. Berfungsinya alat-alat reproduksi pada makhluk hidup saat dewasa.

C. Pertumbuhan pada Tumbuhan
Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan:
Tahap awal pertumbuhan
  1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
  2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
  3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
PERKECAMBAHAN
  1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).
  2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
  3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
            a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang hijau.
            b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
PERTUMBUHAN PRIMER

 Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.
  1. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
  2. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
  3. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
a. Jaringan meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
        b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
 PERTUMBUHAN SEKUNDER
  1. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.
  2. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
b. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur.
Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)
 PERTUMBUHAN TERMINAL
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar