PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA
Setelah peristiwa fertilisasi, zygote
akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio akan tertanam pada
dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari setelah proses
fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang
disebut dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi
oleh kebanyakan tes kehamilan. HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu
siklus menstruasi normal, membuat proses kehamilan jadi berlanjut.
jJanin
akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh
selaput-selaput yaitu :
1.
Amnion
yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan
ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
2.
Korion yaitu selaput yang terdapat diluar
amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus.
Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
3.
Alantois
yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan
pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan
plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.
4.
Sacus
vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan
tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.
1.
Tahap-tahap Perkembangan Manusia
a. Tahapan
Perkembangan pada masa embrio
Bulan
pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang
berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta
kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
Bulan
kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang
rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
Bulan
ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin
luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
Bulan
keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin
mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.
Bulan
kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap
suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan
terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).
Bulan
keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan
(posisi)
Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.
Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.
Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.
Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.
b. Tahap
perkembangan pada masa anak-anak
Masa
anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja. Bayi sangat
membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua
belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun
pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak,
sehingga diperlukan makanan yang bergizi.
Pada
usia 6 bulan, gigi pertama bayi akan tumbuh yang disebut gigi susu. Setelah
sekitar usia 6 tahun, gigi susu akan tanggal secara bergantian dan digantikan
oleh gigi tetap. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk,
merangkak, berdiri dan berjalan. Otak tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara.
Umumnya
bayi mulai berjalan dan berbicara sekitar usia satu tahun. Pada usia tiga
tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Menjelang usia sepuluh tahun
anak-anak mulai mencari teman, mereka juga sudah tahu bagaimana berbagi,
melakukan tugas mereka dan bekerjasama.
c. Tahap
perkembangan pada masa remaja (pubertas)
Pertumbuhan
dan perkembangan manusia menjadi dewasa melalui satu tahap yang disebut masa
pubertas. Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti usia menjadi
orang, suatu periode dalam mana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu
yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau
berkembang biak.
Perubahan-perubahan
biologis berupa mulai bekerjanya organ-organ reproduktif dan disertai pula oleh
perubahan-perubahan yang bersifat psikologis. Pada masa ini baik laki-laki atau
perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi,
bertambah gemuk dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang
matang.
Ciri-ciri
Penting Periode Pubertas :
a)
Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi
sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa
remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis-psikologis
kanak-kanak masih dimiliknya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya pula
b)
Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat. Perubahan
dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa.
Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang menonjol, terutama terhadap teman
sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota keluarga.
c)
Tubuhnya mulai menunjukkan mekar-tubuh yang membedakannya dengan tubuh
kanak-kanak. Sebagian ciri pubertas yang dia miliki ditunjukkan dalam sikap,
perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Sikapnya yang paling menonjol
antara lain sikap tidak tenang dan tidak menentu.
d)
Pertumbuhan dan perkembangan badannya, tumbuh normal, sesuai dengan usianya.
Berat badannya 40 kg, dan tinggi badannya.
e)
Perkembangan organ-organ seks wanita ditandai dengan adanya haid pertama atau
“menarche” yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi yang
mengalaminya.
f)
Haid (menstruasi) yang pertama kali dia alami pada usia 9 tahun. Jika dilihat
dari usianya saat ia mengalami menstruasi, ia masih dalam masa kanak-kanak
akhir.
g)
Gejala yang mulai ditunjukkan dari dirinya yaitu :
-
Pinggul yang membesar dan membulat
- Dada yang semakin nampak menonjol
- Tumbuhnya rambuh di daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki
- Perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodius)
- Kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat
- Kulit menjadi lebih besar dibanding kulit anak-anak.
- Dada yang semakin nampak menonjol
- Tumbuhnya rambuh di daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki
- Perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodius)
- Kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat
- Kulit menjadi lebih besar dibanding kulit anak-anak.
Penyebab
munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat
dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini,
remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder
yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.Dengan kata lain, pubertas
terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat
reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.
d.
Tahap Perkembangan masa dewasa
Sebagai
seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu
makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis
ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa tertantang untuk
membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri. Segala urusan
ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin akan ditangani
sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua. Berbagai pengalaman baik
yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu masalah akan dapat
dijadikan pelajaran berharga guna mem-bentuk seorang pribadi yang matang,
tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.
Secara
fisik, seorang dewasa muda (young adulthood) menampil-kan profil yang sempurna
dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah
mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang
prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif,
energik, cepat, dan proaktif.
Secara
umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young) ialah mereka yang berusia 20-40
tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang
dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically
trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi
peran sosial (social role trantition).
Dari
pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda sedang
mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini,
seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi
sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity).
la
tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana
layaknya seperti orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang
sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya
bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung
jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya).
Segala
tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya
bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum
(misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai pula
dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan
suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.
e. Perkembangan
pada masa lanjut usia
Pada
tingkat kedewasaan menengah (40-65 th) manusia mencapai puncak periode usia
yang paling produktif . Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses
penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan
yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).
Secara
biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan
secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu
semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,
jaringan, serta sistem organ.
Secara
ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada sebagai
sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi
memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan
masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan
masyarakat.
Dari
aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri. Di
negara Barat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial di bawah kaum muda.
Menurut
Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa
dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain,
periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa
kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa
ini.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu: :
Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Pada
umumnya pada masa lanjut usia ini orang mengalami penurunan fungsi kognitif dan
psikomotorik. Menurut Zainudin (2002) fungsi kognitif meliputi proses belajar,
persepsi pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain yang menyebabkan reaksi
dan perilaku lanjut usia menjadi semakin lambat.
Fungsi
psikomotorik meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti
gerakan, tindakan, koordinasi yang berakibat bahwa lanjut usia kurang cekatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar